Kondisi Asrama IKPM Lubuk Linggau di Sleman Yogyakarta Memprihatinkan
Sleman, Yogyakarta.SP. Asrama Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Lubuklinggau yang terletak di Dayakan, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, kini menyimpan kisah pilu di balik semangat para mahasiswa perantau yang menempatinya. Bangunan yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi generasi muda asal Lubuklinggau ini, justru tampak terbengkalai dan jauh dari kata layak huni.
Kondisi fisik asrama kian memprihatinkan. Atap kamar dan garasi bocor, beberapa bagian bahkan ambruk ketika hujan, menyebabkan air menggenangi ruangan. Dua kamar mandi di lantai bawah rusak dan tidak berfungsi, sementara area dapur serta fasilitas kebersihan rusak parah akibat usia bangunan. Inventaris seperti kasur, kulkas, televisi, galon, kompor, hingga alat kebersihan juga banyak yang rusak dimakan usia.
Ironisnya, tidak ada perhatian atau renovasi dari pemerintah daerah, meskipun janji perbaikan sudah beberapa kali diucapkan. Seluruh biaya kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan koneksi Wi-Fi masih ditanggung pribadi oleh mahasiswa penghuni asrama. Bahkan biaya pengangkutan sampah dan perbaikan mesin air yang sering rusak juga berasal dari iuran mahasiswa sendiri.
Letak asrama yang cukup jauh dari kampus-kampus utama di Yogyakarta turut menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Mereka harus menempuh jarak yang tidak dekat untuk berkuliah, sembari tetap menanggung beban biaya tambahan dari fasilitas yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun, secercah perhatian sempat muncul ketika Wali Kota Lubuklinggau dalam kunjungannya menyampaikan rencana pemindahan lokasi asrama. Ia menyebutkan, langkah tersebut dipertimbangkan karena lokasi asrama saat ini dinilai kurang strategis dan menyulitkan mahasiswa dari segi keterjangkauan.
Pernyataan itu kemudian disusul oleh kunjungan rombongan DPRD Lubuklinggau pada Kamis, 30 Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut, para anggota dewan mengaku sangat prihatin melihat langsung kondisi asrama. Mereka juga memberikan arahan serta dorongan agar asrama segera dipindahkan ke lokasi yang lebih layak dan mudah dijangkau oleh mahasiswa.
“Kami berharap perhatian ini tidak hanya berhenti pada kunjungan dan janji. Asrama ini adalah simbol semangat dan perjuangan anak-anak Lubuklinggau di tanah rantau. Sudah selayaknya mereka mendapat tempat tinggal yang layak,” ungkap salah satu mahasiswa penghuni asrama.
Asrama IKPM Lubuklinggau Dayakan sejatinya bukan sekadar bangunan tempat tinggal — ia adalah wadah kebersamaan, solidaritas, dan pembinaan karakter mahasiswa asal Lubuklinggau di Yogyakarta. Namun tanpa tindak lanjut nyata dari pihak terkait, semangat itu perlahan tergerus oleh kenyataan pahit fasilitas yang tak lagi memadai.
Kini, para penghuni hanya bisa menunggu, berharap agar janji pemindahan dan perbaikan yang telah disampaikan benar-benar diwujudkan, demi menjaga semangat dan martabat mahasiswa Lubuklinggau di tanah rantau. (*)

