Orang Tua Siswa SDN 02 Lubuk Ngin Keluhkan Pungutan Uang 175 Ribu Persiswa
Musi Rawas.SP. Yahudin (55) orang tua dari Wali Murid atas nama Selvi Rahmadani mengungkapkan keberatannya atas pungutan yang mengatasnamakan Komite Sekolah tempat anaknya menimbah ilmu di SDN 02 Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas. Diketahuinya pungutan itu dengan alasan untuk pembangunan pagar sekolah.
Diungkapkannya, pungutan tersebut sangat memberatkan dirinya terlebih kondisi untuk mencari uang sebesar Rp 175 sekarang sangatlah sulit, ditambah dirinya hanya bermata pencarian sebagai buruh tani atau penyadap karet.
Ia menjelaskan kepada media, sekitar dua Minggu yang lalu telah dilakukan rapat Komite Sekolah di dalam rapat dibahas mengenai akan dilakukan pembangunan pagar sekolah dengan rincian 30 meter panjang dengan tinggi pagar 1,5 meter jika dikalkulasikan uang tersebut berjumlah Rp. 12.250.000.00,- dihitung oleh panitia, jumlah seluruh siswa adalah 73 siswa namun apabila jika ada siswa bersaudara maka sumbangan dihitung menjadi satu saja.
Masih dari Yahudin, dengan jumlah sebesar itu biaya pembangunan pagar sekolah tersebut tidak sebesar itu, sebelumnya, pada tahun 2014 pernah dilakukan sumbangan sebesar Rp. 150 ribu untuk pembangunan pagar depan sekolah.
Dijelaskan Yahudin, pada saat rapat memang dirinya tidak hadir yang hadir adalah istri nya, dari istrinya lah ia mengetahui isi rapat tersebut.
” Jujur jika pungutan sebesar itu saya tidak sanggup, bahkan pada saat rapat ada salah satu wali murid keluar karena tidak sanggup, ” katanya.
Alhasil, kendati sudah terjadi demikian, hasil keputusan rapat tetap diputuskan punggutan sebesar Rp 175 tetap dilaksanakan walaupun sekarang belum ada satupun Wali Murid yang membayar.
” Kami cemas, kejadian pada tahun 2022 yang lalu, ada Wali Murid yang belum membayar ijazah anaknya ditahan setelah membayar uang punggutan baru ijazah diberikan,” ucap Yahudin.
Lanjutnya, sebagai Wali Murid dirinya tidak keberatan untuk membayar sumbangan tersebut namun dia meminta pengurangan jangan sampai nominal angka mencapai ratusan ribu.
” Kisaran 50 ribu masih sanggup, usulan saya ingin pembuatan pagar sekolah tersebut jangan langsung selesai, namun di bangun secara bertahap,” ujarnya.
Ditambahkan Yahudin, ia mengusulkan jika ada rehab kecil-kecilan seperti pengecatan sekolah ada baiknya masyarakat sekitar dilibatkan, jangan mengambil tukang dari luar.
” Bagaimana kami bisa rasa memiliki jika kami tidak dilibatkan, kemarin ada empat tukang dari Lubuk Linggau yang melakukan pengecatan sekolah kami hanya melihat saja tidak pernah ditawari,” ungkapnya.
Harapan selanjutnya dari Yahudin ialah ia ingin ada perombakan ketua Komite Sekolah, bahkan ia mencurigai ketua komite yang sekarang anaknya tidak bersekolah di SDN 02 tetapi masih menjabat.
” Ketua Komite tidak akan tahu keinginan kami karena anaknya tidak bersekolah di tempat kami, semoga pihak Dinas Pendidikan Musi Rawas sebagai leading sektor dunia pendidikan mendengar permintaan kami.” keluhnya. (Epran)