Dinas PUPR Palembang Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Terhadap Banjir
Palembang.SP. Sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat terkait masalah banjir / genangan serta upaya pengendalian banjir dan peningkatan kualitas air di kota Palembang yang diselenggarakan oleh Dinas PUPR kota Palembang. Bertempat di Ruang Parameswara Kantor Walikota Palembang, Selasa (16/05/2023).
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Dinas PUPR kota Palembang Ir. H. Akhmad Bastari, ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng beserta staf, para Camat, RT dan RW dari empat Kecamatan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kecamatan Karya Baru, dan Kecamatan Talang Kelapa.
Dalam KBBI Banjir dan Genangan memiliki arti yang berbeda, dimanaa Banjir adalah berari banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat. Sedangkan Genangan memiliki arti, tempat atau daratan yang berair, genangan merupakan peristiwa dimana air terkonsentrasi di suatu tempat, umumnya tempat yang rendah.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Irigasi dan Banjir pada Dinas PUPR Kota Palembang Ir. R A Marlina Sylvia, ST., M.Si., M.Sc., IPM., ASEAN.Eng, mewakili Kepala Dinas PUPR Kota Palembang mengatakan, kegiatan hari ini adalah sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir yang setiap bulan di laksanakan oleh pemerintah kota Palembang melalui PUPR di berbagai kecamatan.
“Ini adalah bentuk bukti dari pemerintah dalam menangani banjir di kota palembang, penyebab banjir ini ada dua faktor, yang pertama faktor alami, dan yang kedua karena faktor manusia,” Ujarnya.
Marlina menjelaskan, Faktor alami itu karena curah hujan dan pasang surut, tidak semua wilayah terjadi seperti di Kecamatan Alang-Alang Lebar pasang surutnya itu kecil walaupun ada juga di beberapa titik, curah hujan sangat tinggi juga berpengaruh.
“Sebenarnya yang paling berpengaruh di wilayah ini adalah perbuatan manusia, perilaku manusia, membangun bangunan di atas bangunan air, atau yang harusnya salurannya besar di perkecil, penyempitan, masyarakat membangun tanpa memikirkan dampaknya juga, bukan menyalahkan seluruh masyarakat tapi masyarakat yang belum sadar, oleh sebab itu tugas pemerintah untuk menyadarinya,” Terangnya.
Lanjut Marlina menerangkan, Sosialisasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam penanggulangan banjir, membangun saluran sudah bukan rahasia lagi bahwa saluran harus dibuat, kolam retensi dan lain-lain. Selain itu manusia juga harus di siapkan, jangan sampai kolam retensi di bangun, saluran di bangun tapi nanti tidak di pelihara karena tidak semuanya harus pemerintah yang lakukan.
Faktor Kedua Sampahnya dari perbuatan manusia yang membuang sampah sembarangan seperti di sungai, pemerintah tidak mengambil sampah di sungai.
“apakah memang sungai itu tempat buang sampah? sehingga pemerintah harus memgambil sampah di sungai? tidak, bagaimana caranya agar sampaj itu tidak masuk ke sungai ini yang harus di perhatikan. Saya yakin RT/RW sudah tahu siapa yang suka buang sampah sembarang, sehingga saya menyuruh bapak/ ibu RT/RW memvideo, memfoto supaya bisa di berikan kepada kami, agar kami bisa mengedukasi yang bersangkutan dengan tujuan untuk menyadarkan mereka,” pungkasnya (Ocha)