Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS DPRD Lubuklinggau Tolak Tegas Kenaikan BBM
Lubuklinggau.SP. Saat menerima peserta aksi beberapa OKP di halaman gedung DPRD kota Lubuklinggau, terlihat dua legislator yang paling getol menyuarakan penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dihadapan mahasiswa kedua tokoh tersebut langsung menyuarakan agar pemerintah mengkaji ulang agar kenaikan BBM tidak menyengsarakan masyarakat, kedua tokoh yakni H Taufik Siswanto, SE, MM dari partai Demokrat dan Agus Hadi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam penyampaiannya, Taufik Siswanto dengan tegas menolak wacana kenaikan BBM ini dari awal tahun yang lalu.
” Fraksi Demokrat sudah menolak kenaikan ini sejak 2 tahun yang lalu,” ujarnya.
Ia pun dalam kesempatan ini berharap kepada pemerintah pusat untuk mengkaji ulang keputusan kenaikan harga BBM.
” Alasannya kenapa kami menolak karena masyarakat kita masih dalam pandemi, apalagi efek pandemi masih kita rasakan hingga sekarang,” kata legislator 3 periode menjadi anggota DPRD ini.
Dikatakannya, partai Demokrat sebagai partai yang diluar pemerintah konsisten menyuarakan hati nurani masyarakat dengan menolak kenaikan harga BBM.
” Apa yang disuarakan mahasiswa merupakan representasi keinginan masyarakat yang menghendaki agar pemerintah mendengar suara di bawah,” Sebut Taufik.
Senada disampaikan oleh politisi dari partai PKS Agus Hadi, apa yang diharapkan oleh mahasiswa saat pertemuan tadi Partai PKS bersama partai Demokrat akan secepat mungkin akan ditindaklanjuti ke tingkat pusat.
Fraksi PKS DPRD Lubuklinggau menurut Agus Hadi seratus persen menolak kenaikan harga BBM.
Dirinya berharap pemerintah pusat secepat mungkin mencari solusi agar masyarakat tidak menjadi korban karena kenaikan BBM ini.
Lanjutnya, Tidak ada muatan politis oleh partai Demokrat dan PKS dalam hal ini, namun Agus Hadi masih berharap ada solusi yang terbaik selain pemerintah menaikkan harga BBM.
” PKS berkomitmen akan terus menolak kenaikan BBM, gejolak di masyarakat menandai bahwa kebajikan pemerintah belum tepat untuk saat ini,” tandas Agus Hadi. (Epran)