Emosi Kalah Tanding Futsal, Pelajar Baku Hantam Satu Meninggal
Lubuklinggau.SP. Miris, tak terima tim nya mengalami kekalahan, akhir pertandingan berujung malapetaka.
Pasal kejadian yakni adanya salah satu pemain yang di anggap paling pro oleh salah salah tim hingga pertandingan di adakan ke dua kalinya.
Kejadian diawali siswa yang bernama korban URA kalah dalam laga futsal Minggu 24 Juli 2022, sekitar pukul 16.00 wib berlokasi di SMP 7 Lubuklinggau.
Setelah pertandingan, sempat terjadi perbincangan antara pelaku dan korban.
Saat itu tersangka AE (14) mengatakan kepada korban’ besok main lagi’ kemudian di jawab korban ‘ Yoh, awak main bodoh, skil di bantu kawan-kawan,” kemudian pelaku mengatakan lagi ‘ Yoh, kau tulah yang paling pro’ ucap pelaku, kemudian mereka pun membubarkan diri.
Keesokan harinya, Kamis 04/08/2022 sekitar pukul 16.20 wib pelaku dan korban bertemu di halaman SMP 7 Lubuklinggau dengan kondisi sama-sama emosi.
Korban URA waktu itu mendekat pelaku AE yang akan menaiki sepeda motornya, sambil mengatakan ‘ sinilah kalo nak belago’ dan langsung memukul kepala AE.
Kondisi korban URA saat itu sudah tidak mengenakan sepatu lagi, kalung sudah di lepas dan celana panjang sudah dilipat ke atas.
Adu jotos pun terjadi antara korban URA dan AE, sempat berdiri karena pelaku terhuyung terkena tendangan korban, pelaku kemudian memukul korban tepat mengenai pelipis kanan korban dan menancap di tulang kepala pelipis kiri.
Namun begitu, korban URA masih sempat memukul pelaku AE sebanyak dua kali tetapi bisa di hindari oleh pelaku, saat itu kunci sepeda motor pelaku yang menancap di kepala korban jatuh.
Setelah di lerai beberapa temannya, korban URA dan pelaku AE akhirnya pulang kerumah.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harisandi diwakili oleh Kasatreskrim AKP M Romi membenarkan kejadian itu.
Pelaku meninggal keesokan harinya sekitar pukul 05.00 wib Jumat (12/08/2022), di Palembang. ” Karena korban dibawa berobat ke Palembang,” terangnya.
” Pelaku mengetahui korban dari kakak kelas sekolahnya,” lanjut AKP M Romi.
Mengetahui korban meninggal di rumah sakit, Kasatreskrim AKP M Romi melakukan penjemputan kepada pelaku AE di sekolah untuk dilakukan pemeriksaan di Mapolres Lubuklinggau.
” Dengan di antar oleh guru, kepala sekolahnya dan orang tuanya, pelaku mengakui melakukan pemukulan kepada korban dengan menggunakan kunci sepeda motor miliknya,” tukas Kasatreskrim. (Epran)