Ini Dia Sosok Ketua ISSI Lubuklinggau Yang Membumi Dengan Sepeda
Lubuklinggau.SP. Sukses sebagai tuan rumah terkadang belum tentu dibarengi dengan kesuksesan sebagai induk organisasi maupun atlit yang ia bina.
Terlebih, persolan kembali mengemuka ketika di lintasan atlit harus mampu menguasai medan dan menjuarai sebuah perlombaan.
Namun, sosok ini mampu menjalankan fungsi keduanya, Febrio Fadillah mampu menjalankan kedua-duanya. Kamis (11/08/2022).
Disambangi di ruang kerjanya, Febrio Fadillah perlahan membuka rahasia bagaimana ia meramu dan memupuk atlit-atlitnya agar mampu menjadi juara.
Menurut Febrio Fadillah, keberhasilan menjadi tuan rumah Silampari Cycling 2022 dan anak didiknya mampu meraih juara adalah sebuah target yang sudah diprediksi.
Dengan sebuah manajemen yang baik katanya, target juara tidak akan terlalu sulit dicapai.
Pria humanis ini juga menyampaikan, kedekatan seperti keluarga sendiri dan sedikit sentuhan penyemangat serta aktif dalam berlatih dapat menjadikan atlit yang ia pimpin mampu meraih juara.
Seperti Raihan medali dari Ade Setian yang meraih juara pada kelas XCC Men Junior di ajang Indonesia Nasional Champions Ship di Banyuwangi dan menjadi juara umum Porprov XIII di Oku Raya adalah hasil dari sebuah program yang terencana.
Saking mencintainya Febrio Fadillah dengan olahraga balap sepeda ini, di rumahnya yang berukuran luas ia sisahkan untuk memberi ruang kepada atlitnya untuk berlatih.
” Pemberian insentif untuk mereka agar semangat berlatih dan tidak mengambil kesempatan serta keuntungan ketika mereka juara, merupakan implementasi bahwa ISSI yang menjadi naungan mereka tidak menjadikan mereka seperti pameo Sapi Perah,” ungkap Rio panggilan akrabnya.
Sebagai orang nomor satu di ISSI Lubuklinggau, berprinsip bapak asuh asih bagi atlit wajib hukumnya, terlebih persaingan untuk menjadi juara dilevel nasional dan internasional sangat berat.
” Dengan mengandalkan putra daerah asli Lubuklinggau, tentu banyak nilai positif yang di dapatkan seperti membawa nama harum kota Lubuklinggau,” katanya mengakhirinya obrolan. (Epran)
