Ika Prihadi Nusantara, Napi Kabur dan Meninggal Tidak Ada Penembakan dan Penganiayaan
Lubuklinggau.SP. Terkait banyaknya isu yang mengatakan bahwa Narapidana (Napi) yang kabur dari Lapas meninggal dunia akibat tertembak kepala Lapas kelas llA Lubuklinggau Ika Prihadi Nusantara melalui kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Dedi Krishatoni memberikan klarifikasi.
Kejadian itu di pertegasnya dengan untuk menakuti pelaku yang akan melarikan karena pada saat itu posisi pelaku yang kabur sudah di luar. Kamis (30/06/2022).
Toni panggilan akrab KPLP kelas llA Lubuklinggau ini menyebutkan apa yang dilakukan pihak Lapas sudah sangat prosedural dan humanis.
Kalaupun ingin dilakukan tindakan tegas terukur pada saat itu, sudah bisah dilakukan karena SOP pihak Lapas apabila ada narapidana yang kabur memang seperti itu prosedurnya.
” Kita mengambil sisi kemanusiaan sehingga Napi yang kabur kemarin tidak dilakukan penembakan,” Ungkap Toni.
Disinggung penyebab kematian salah satu warga binaan yang kabur dan meninggal, dirinya menyampaikan ada kemungkinan akibat dari benturan saat loncat dari atap Lapas dan jatuh ke tanah.
Lanjutnya, jika di akumulasikan saat menjebol plafon, kemudian keluar ada kesempatan pelaku ini sudah lari jauh, sebab pada saat itu anggota yang piket berada di dalam lingkungan Lapas.
” Pada saat dilakukan pengejaran pelaku tidak jauh masih di halaman depan Lapas, sangat kontradiktif dengan pelaku yang satunya sudah berada di lokasi lumayan jauh dari Lapas, berkat kesigapan petugas dan masyarakat Alhamdulillah pelaku berhasil ditangkap kembali,” ujarnya.
Sekedar informasi Lapas kelas llA Lubuklinggau sempat dihebohkan dengan adanya dua Narapidana yang kabur dengan menjebol atap plafon, kemudian beredar isu yang menyebutkan salah satu korban meninggal dunia sebagai akibat di tembak petugas Lapas.
Kedua Napi yang berusaha kabur tersebut yakni Didik Herliansyah dan Riki Sandi almarhum.
Dilansir dari beberapa pemberitaan media cetak dan online, Kapolres Lubuklinggau AKBP Harisandi juga membenarkan dan mengatakan bahwa salah satu Napi yang meninggal menderita pendarahan di otak akibat terjatuh saat melarikan diri.
” Hasil pemeriksaan Dokter AR Bunda, juga suadaranya almarhum Dokter juga dan menyampaikan bahwa ada pendarahan di otak. Itu karena akibat jatuh lompat dari plafon. Kalau posisi jatuhnya, awalnya dia lompat kena kepala,” timpalnya.” (Efran)