PEMERINTAH

Menjaga Marwah Musi Rawas Mantab, KAK Pertanyakan Kinerja Inspektorat dan PUBM

Musi Rawas.SP. Agar tidak mencoreng program Musi Rawas Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud dan wakilnya Hj Suwarti, aliansi Koalisi Anti Korupsi (KAK) kembali mengadakan aksi Unras mempertanyakan kinerja OPD PUBM dan Inspektorat. Kamis (03/02/2022).

Aksi lanjutan tersebut dilakukan untuk mempertanyakan sudah sejauh mana pihak PUBM menanggapi tuntutan aksi yang pertama pada hari Rabu 26-01-2022 kemarin.

Dalam aksi yang kemudian berlanjut dengan audensi dengan pihak PUBM tersebut, perwakilan dinas PUBM P. Sujatmiko dengan tegas mengatakan akan memenuhi apa yang akan menjadi kritikan dari pihak koalisi.

Mengenai keluhan dan kritikan awak media maupun LSM yang mengatakan bahwa ada oknum di PUBM yang terkesan alergi terhadap wartawan dan LSM akan berusaha mereka hilangkan.

” Jujur kami khususnya saya dan PLT Sekdin yang sekarang adalah orang-orang baru yang di percaya Bupati Musi Rawas untuk menjadi perpanjangan tangan dalam melanjutkan program Musi Rawas MANTAB di bidang infrastruktur, untuk itu kami akan memberi perbedaan bagaimana wajah PUBM yang akan datang,” tandas Sujatmiko.

Dalam kesempatan itu, P Sujatmiko juga mengucap terima kasih kepada rekan-rekan aktivis yang sudah melakukan fungsi kontrol sosial atas pekerjaan pihak PUBM.

Sebelumnya Aliansi KAK yang dikomandoi oleh Ali Muap dian Zainuri memberikan kritikan pedas kepada pihak PUBM dan inspektorat atas kinerja mereka yang terkesan tidak maksimal.

Hal ini diakibatkan, kerena banyaknya kegiatan dinas PUBM yang ditemukan memiliki kejanggalan.

” Program jalan mulus sampai ke desa-desa tidak akan terwujud apabila kejanggalan yang kami temukan akan terus berlanjut ditahun-tahun yang akan datang, banyak proyek tersebut baru di bangun tetapi sudah ditemukan kerusakan,” cetus Zainuri.

Ungkap Zainuri, 15 pekerjaan pekerjaan yang ditemukan selalu memiliki permasalahan yang sama, dikalkulasi ada 70 persen proyek di Musi Rawas diragukan kualitasnya.

” Ini di akibatkan, kontraktor terlalu banyak mengejar keuntungan sehingga mengabaikan kualitas pekerjaan itu sendiri,” sesalnya.

Senada juga diungkapkan oleh Ali Muap, meminta kepada pihak-pihak terkait baik itu PUBM maupun inspektorat untuk lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada kontraktor nakal.

Baginya, kalau memang pihak inspektorat maupun PUBM memiliki niat, sangat mudah bagi kedua instansi itu untuk mendesak kontraktor untuk bekerja lebih baik lagi.

” Ada beberapa pekerjaan pihak PUBM yang di anggap kami sangat fatal, termasuk adanya pengaspalan jalan yang bisa di kelupas atau di angkat dengan tangan, mewakili rekan yang melakukan aksi hari ini, apabila ditemukan oleh audit BPK kami minta pihak PUBM maupun inspektorat untuk memberikan sanksi terberat sperti blacklist dan penjarakan! .” Tegasnya. (Efran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page