Oknum Lurah Marga Tunggal Sunat Tunjangan RT, Alasan Untuk Bertemu Bupati
Musi Rawas.SP. Tidak diketahui apa yang mendasari seorang oknum lurah di kelurahan Marga Tunggal, kecamatan Jayaloka, kabupaten Musi Rawas melakukan pemotongan gaji RT nya.
Dari informasi yang didapatkan, sebut saja IT (45) pernah mendengar info bahwa salah orang RT mengeluh karena tunjangan nya di potong oleh oknum lurah.
Berdasarkan informasi itu, awak media mencoba menggali informasi tersebut dan menuju ke Rumah salah satu RT yang ada di kelurahan Marga tunggal. Sabtu (18/12/2021).
UT salah satu RT menjelaskan, bahwa memang iya ada pihak dari kelurahan yang mengambil kebijakan dengan melakukan pemotongan tunjangan tersebut.
” ibu lisma meminta untuk uang kas alasan nya, sebesar 200 ribu, sedang kan gaji kami hanya 1 juta rupiah sebulan,” dikatakan UT.
Lanjutnya, saat saya tanya uang tersebut buat biaya keperluan apa” jawab ibu lisma buat keperluan di kantor lurah,dan itu buat beli gula kopi dan untuk uang amplok.
Cerita UT, tak tanggung-tanggung lurah juga menyebutkan biaya itu untuk keperluan bertemu bupati.
Dari hasil penelusuran, terdapat bukti RT yang sudah menyetor ke oknum kelurahan diantaranya yang melakukan penyetoran bervariasi ada yang 200 ribu dan ada juga 100 dan 50 ribu.
” Karena kebijakan tersebut tidak berdasarkan aturan yang jelas, maka banyak RT yang komplain, apakah di kelurahan tidak ada anggaran, sehingga harus meminta kepada kami RT buat tunjangan di kantor lurah, apa lagi di kelurahan ada dana DAU dan itu mustahil jika tidak ada anggaran untuk kedinasan lurah dan Staf yang ada dikelurahan,” tanya UT.
Untuk mengetahui lebih jelas kronologis kejadian awak media mencoba menghubungi oknum staf kelurahan yang melakukan pemotongan.
” iya memang ada kami memintah uang tersebut buat kas di kelurahan, itu atas permintaan dari lurah,uang tersebut buat beli gula kopi makanan buat kami kami juga di kantor, buat tamu tamu, yang datang ke kantor lurah,” ujarnya.
Sebutnya, ini permintaan Lurah, karena ini memang sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap RT gajian selalu dilakukan pemotongan.
” pesan Lurah, untuk meminta sejumlah uang 200 ribu ke RT yang barusan menerima gaji jika RT RT itu, bagi yang tidak keberatan, Itu juga karena kebiasaan selama ini seperti itu seperti lurah lurah sebelumnya, waktu lurah subani lurah yang dulu, mengenai anggaran untuk operasional Lurah saya tidak tau ada atau tidak nya.” Terangnya. (*Efran)