27 Adegan Ungkap Sadisnya Korban Pembunuhan Mahasiswi Wulan Nofia
Musi Rawas.SP. Untuk lebih mengetahui bagaimana proses pelaku Bagus Triatmaja (23) melakukan pembunuhan terhadap korban Wulan Nofia (22) akhirnya pihak Polres Musi Rawas melalui satreskrim pimpinan AKP Alex Andriyan menggelar rekonstruksi atau olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (28/09/2021).
Kejadian yang menggemparkan warga desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo kabupaten Musi Rawas tersebut berawal ditemukannya seorang mayat yang sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap disebuah rumah kosong didekat pemukiman warga.
Tidak kurang 27 Adegan rekonstruksi yang dilakukan pihak Polres Musi Rawas untuk mengetahui kronologis kejadian pembunuhan Wulan Sofia yang berstatus mahasiswi.
Adegan pertama diawali oleh sebuah chatting antara Bagus dan Wulan, didepan wisma Pioneer, kelurahan Majapahit, kota Lubuklinggau, Rabu (22/09/2021).
Kemudian, pelaku dan korban dengan sepeda motor merek Scoopy sepakat berboncengan menuju rumah kosong yang dimiliki ibunya sendiri. Di desa E Wonokerto, Selanjutnya Bagus mempersilahkan Wulan untuk masuk ke rumah orangtuanya tersebut.
Lalu, terjadi perbincangan untuk menentukan besaran yang akan di keluarkan oleh pelaku apabila ingin berhubungan badan dengan korban, akhirnya terjadi deal pembayaran pelaku sanggup menyediakan uang sebesar Rp. 200.000,00 kepada korban Wulan.
Kemudian terjadi hubungan terlarang antara korban dan pelaku, pasca berhubungan badan itu, ternyata korban mendesak pelaku untuk memberikan uang tambahan.
Sempat terjadi cekcok karena pelaku merasa sudah melakukan pembayaran sedangkan korban masih menuntut pembayaran.
Tidak hanya itu, korban Wulan mengeluarkan kata-kata kotor yang menyinggung perasaan pelaku, keluarlah kata-kata kotor seperti menyamakan pelaku dengan anjing babi dan lainnya.
Korban juga akan mengancam akan menyebarkan isi chat pelaku dan korban ke keluarga dan orang tua pelaku.
Dari adegan selanjutnya, pelaku kemudian keluar berpikir, untuk mengambil apa langkah yang akan dilakukan terhadap korban.
Setelah terbersit niat untuk membunuh korban, pelaku kemudian masuk kembali kedalam rumah untuk melakukan aksinya.
Menurut pelaku, saat itu posisi korban sedang duduk, kemudian pelaku dari depan pelaku mencekik nyawa korban sampai lemas, kemudian menjatuhkan korban ke lantai, lalu korban dibekap dengan bantal kemudian jilbab korban dililitkan ke leher korban sebanyak 2 lilitan.
Sesaat kemudian, korban pun meninggal ditempat akibat kehabisan nafas, bukannya pelaku takut kabur melarikan diri, yang terjadi kemudian pelaku masih memikirkan langkah apa yang akan di ambil ketika korban sudah meninggal.
Terlihat dari reka adegan, pelaku memegang korban untuk menyakinkan apakah korban sudah meninggal atau belum, setelah yakin tewas, pelaku kemudian memakaikan jilbab korban ke seperti sediakala dan tubuh korban di tutup dengan selimut.
Tidak lupa, pelaku kembali mengambil uang sebesar Rp 200.000,00 yang sudah diberikan kepada korban termasuk juga 1 buah handphone milik korban.
Tanpa rasa bersalah, keesokan harinya, pelaku kembali beraktivitas mengantar ikan ke pelanggan, sepulangnya pelaku kembali ke rumah tempat kejadian pembunuhan lewat pintu belakang.
Dihari pertama, pelaku tidur di samping korban, sempat chatting dengan teman-temannya, menjelang Subuh barulah pelaku mandi dan memindahkan jasad korban ke kamar mandi dan menutupi tubuhnya dengan sekeping seng.
Selanjutnya, menurut pengakuan tersangka, sempat terlintas dibenaknya untuk mengubur korban Wulan di belakang rumah nya, tetapi, kondisi yang terlalu ramai tidak memungkinkan hal itu.
Memasuki hari kedua, kecurigaan pelaku dan temannya mulai terungkap, ketika sempat kumpul-kumpul dan begadang didepan rumahnya, disaat temannya ingin izin buang air kecil ke WC tidak di izinkan oleh pelaku. Kamis (23/09/2021).
Salah satu teman tersangka juga menanyakan kenapa ada bau menyengat dari dalam rumah, di jawab oleh pelaku, mungkin itu bau bangkai yang mati di rumah.
Sore harinya barulah terjadi fase dimana, Mayat yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap tersebut terkuak ketika, ibu pelaku sendiri yang membongkarnya.
Sekitar pukul.17.00 WIB, bermaksud akan menyiram bunga di dekat rumah kosong tersebut, ibu pelaku mencium bau yang menyengat sehingga dirinya penasaran darimana bau tersebut berasal.
Setelah diselidiki, terlihat oleh ibu pelaku, banyaknya lalat yang berterbangan dari fentilasi rumah pelaku.
Masuk ke rumah lewat pintu belakang dan membuka kamar mandi serta terlihat sesuatu yang di tutupi dengan seng, ibu pelaku memanggil suaminya dan tetangga pelaku untuk memeriksa ada apa dibalik seng.
Dari total seluruh reka adegan sebanyak 27 Adegan, rekontruksi yang ke 27 inilah yang menjadi titik akhir terungkap kasus berakhir dengan tragis kematian Wulan Sofia di tangan Bagus Triatmaja secara menggenaskan.
Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy diwakili oleh Kasat Reskrim AKP Alek Andriyan mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu atas kelancaran rekonstruksi.
” Kepada pihak Polsek Tugumulyo, pemdes desa E Wonokerto, team Landak Polres Musi Rawas dan masyarakat yang telah memberikan kelancaran, kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya,” ujar Kasat Alek. Selasa (28/09/2021).
Ditambahkan kasat, untuk kasus ini perlu pendalaman lebih lanjut agar bisa dipastikan pasal apa yang akan menjerat pelaku.
” Sementara pasal yang digunakan adalah 338 KUHAP dan tidak mungkin pasal 340 KUHAP dikenakan kepada pelaku.” Tutup Alex mengakhiri rekonstruksi. (Efran)