Jamin Pasokan Tersedia, Kasi Intel Muba Pantau Ketersediaan Vaksin Dan Oksigen
Sekayu.SP. Terkait maraknya kelangkaan obat maupun oksigen untuk virus covid yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, membuat semua stakeholder terjun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pasokan obat-obatan agar dikalangan masyarakat tidak terjadi keresahan.
Untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut Kejari Muba dibawah pimpinan Marcos MM Simare Mare SH, MHum melalui Kasi Intelijen Abu Nawas SH melakukan cek dan ricek atas kedatangan dan ketersediaan obat-obatan di kabupaten Musi Banyuasin (Muba)
Guna memastikan ketersedian vaksin dan obat-obatan serta oksigen yang ada di Kabupten Musi Banyuasin (Muba) tampak kasi Intel Kejari Muba Abu Nawas SH antusias dan intens memperhatikan dan melakukan pengecekan terkait kelengkapan gudang farmasi Dinkes Muba tersebut, Selasa (3/8/21).
Pada pengecekan tersebut Kasi Intel didampingi langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba dr H Azmi Dariusmansyah, MARS. Dimana, Kabupaten Muba mendapatkan jatah 3.427 vial vaksi Sinovac, Astrazenca, dan Moderna.
” Benar, kita hadir disini tujuannya meninjau langsung vaksin yang baru datang, sesuai dengan petunjuk Kejati dan Kejagung terkait fenomena kelangkaan vaksin, dan obat covid 19,” kata Abu Nawas, ketika dibincangi di gedung farmasi.
Saat meninjau gudang farmasi, total vaksin yang diterima per 3 Agustus 2021, Vaksin Sinovac 1228 vial, Vaksin Aztrazeneca 2000 vial dan Vaksin Moderna 200 vial, sehingga Total keseluruhan 3.428 vial.
“Dari laporan yang ada, pihak Dinkes menyatakan terdapat tiga obat yang langkah yakni Remdesivir/remdac, vitamin c 500 dan Tocilizumab. Obat-obat tersebut sangat penting bagi mereka yang sedang melaksanakan Isoman dan pasien yang sedang dirawat,”ungkapnya.
Sedangkan untuk ketersedian oksigen di Kabupaten Muba saat ini mencukupi baik itu untuk RSUD maupun Puskemas yang ada di kecamatan. “Kita berharap agar tidak ada lagi kekurangan obat, dan tenaga medis kekurangan oksigen,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Muba Dr Azmi Dariusmansyah, mengungkapkan pada prinsipnya untuk kebutuhan obat dan oksigen saat ini masih mencukupi. Sedangkan untuk kekosongan sejumlah obat karena harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Untuk obat saat ini masih cukup dan aman, sedangkan vaksin masih menunggu kiriman dari pusat. Kalau untuk oksigen mencukupi, jikapun ada kekurangan itu karena keterlambatan,”ungkapnya. (*)