Sekda Buka Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga
LUBUKLINGGAU.SP. Sekda Kota Lubuklinggau, HA Rahman Sani didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3APM) Kota Lubuklinggau, Heri Zulianta membuka secara resmi acara sosialisasi peningkatan kualitas keluarga pada kegiatan penguatan dan pengembangan lembaga penyediaan layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak kewenangan Provinsi Tahun 2021 di Op Room Moneng Sepati, Rabu (23/6).
Dalam arahannya Sekda mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 yang semakin hari jumlah terpapar kian meningkat, maka semua pihak tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
Pemkot Lubuklinggau menyambut baik dengan terselenggaranya kegiatan ini untuk menambah ilmu dan wawasan.
Menurut Sekda, sebenarnya banyak program yang telah diagendakan Pemkot Lubuklinggau, namun karena keterbatasan anggaran, dibuatlah berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan di Kota Lubuklinggau baik tingkat provinsi bahkan nasional.
Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas keluarga agar berjalan dengan baik. Namun yang harus diperhatikan ada lima indikator utama, antara lain legalitas, keutuhan dan kesetaraan gender, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan psikologi, dan ketahanan sosial budaya.
Sekda berharap, semoga ilmu yang diperoleh dari sosialisasi ini dapat diterapkan di keluarga masing-masing
Sementara itu, Kepala DP3APM Provinsi Sumsel yang diwakili Kabid Pangarusutamaan Gender, Ihwan Mulyawan mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Lubuklinggau yang sudah memfasilitas kegiatan ini sehingga acaranya berjalan lancar sesuai harapan.
Menurut Ihwan Mulyawan, ada lima indikator yang perlu diperhatikan seperti legalitas, keutuhan dan kesetaraan gender, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan psikologi, dan ketahanan sosial budaya.
“Dimana masing-masing indikator tersebut perlu dipenuhi agar peningkatan kualitas keluarga dapat terwujud,” ujarnya.
Ihwan Mulyawan juga mengungkapkan landasan strukturalnya bias dilihat dari ada tidaknya kartu keluarga (KK) dan akta kelahiran bagi anak. Selain itu dapat dilihat juga dari fisiknya, apakah makanan yang dikonsumsi bagus dan bergisi atau tidak. (*)