HEADLINE

Integritas dan Konsistensi Pemkot Lubuklinggau Dipertanyakan Publik

 

Lubuklinggau.SP. Mengontrol semua kebijakan yang terjadi di kota Lubuklinggau, mulai dari pembangunan hingga ke konteks yang lebih luas merupakan peranan dari setiap warga kota Lubuklinggau tak terkecuali mahasiswa.

Mengakomodasi keluhan masyarakat yang di statemen kan oleh salah satu organisasi mahasiswa beberapa hari lalu tentang infrastruktur jalan yg belum memadai di salah satu daerah dikota Lubuklinggau, merupakan segelintir permasalahan dari sekian permasalahan yg ada.

Apalagi ini berbicara konteks janji politik yg akan dilakukan sebelum terpilihnya sebagai pemimpin dikota Lubuklinggau.

Dari fenomena-fenomena yg terjadi sampai hari ini, ketua umum HMI cabang Lubuklinggau (Ganda Pardana) melalui bidang partisipasi pembangunan daerah (Septian Aldera) angkat bicara;

Jika kita kembali ke history masa pemilihan walikota dan wakil walikota tahun 2018 silam, tentu kita sama-sama mengetahui segala janji yg diberikan oleh setiap kandidat apabila terpilih nanti, tak terkecuali janji dari walikota dan wakil walikota Lubuklinggau saat ini.

Kita sama-sama mengetahui 12 program kerja prioritas dari walikota dan wakil walikota Lubuklinggau di periode ini belum ada yg maksimal dan mungkin masih ada yg belum terealisasikan.

Semisal tentang infrastruktur jalan, pendidikan, danau dan pantai, hingga taman olahraga setiap kecamatan hanya utopia belaka. Padahal ini sudah masuk lebih dari setengah periodesasi nansuko jilid ll.

Mari kita kaji secara lebih teliti, tentang pendidikan yg janjikan 12 tahun gratis dari mulai seragam hingga ke SPP yg gratis, fenomena yg terjadi hari ini, SPP dan seragam masih perlu untuk dibeli dan dibayar disekolah-sekolah yg ada dikota Lubuklinggau ini.

Ditambah lagi dengan program beasiswa untuk jenjang S1,S2, dan S3 untuk mahasiswa, sampai hari ini tidak ada buktinya, realita hari ini masih banyak mahasiswa yg putus perkuliahannya karena terhalang dengan biaya perkuliahan yg ada, lalu dimana letak beasiswa yg dijanjikan tersebut.

Kemudian disaat kita berbicara tentang danau dan pantai, tentu kita sama-sama mengetahui realita yg ada pada hari ini, sudah masuk ke-3 tahun masa jabatan, tapi program ini tak kunjung selesai bahkan tidak ada progres yang signifikan.

Dan jika berbicara taman-taman olahraga disetiap kecamatan, maka dimana taman-taman olahraga yg telah direalisasikan tersebut.?

Dari fenomena-fenomena dan realita yg ada pada hari ini, maka integritas dan konsitensi pemerintah kota Lubuklinggau yg dipimpin oleh periode nansuko ini dipertanyakan.

Sehingga jika ini dianggap sepele maka paradigma-paradigma tentang janji palsu dalam kontestasi pilkada Lubuklinggau akan terus dijalankan.

Apalagi jika bapak walikota dan wakil walikota Lubuklinggau saat ini memiliki niat untuk melanjutkan karir politik ke tahap yg lebih luas dari saat ini, tentu rekam jejak dan kinerja yg dilakukan saat ini merupakan standar etik untuk itu semua.

Jangan sampai dengan kinerja yg tidak maksimal saat ini justru memberikan krisis kepercayaan dari masyarakat untuk bapak walikota dan wakil walikota dalam melanjutkan Karir politik ke tahap yg lebih luas.

Harapan nya dari berbagai saran yg diberikan ini, mendapatkan atensi yang serius dari pemerintah kota Lubuklinggau untuk ditanggapi dan dibenahi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page